Senin, 28 Maret 2011

Apa sih rotan sintesis itu?

Perabotan dari rotan tidak asing di negeri kita. Pemanfaatannya bahkan semakin luas, tidak sebatas meja, kursi, dan rak, tapi juga aneka aksesoris. Desainnya juga makin menarik dan inovatif. Jangan heran perabotan ini makin populer di kalangan menengah atas.
Sayang, rotan kurang tahan terhadap pergantian cuaca. Bila terus terkena hujan dan panas, gampang lapuk. Karena itu perabot dari rotan alam lebih banyak ditempatkan di ruang dalam. Padahal meja dan kursi rotan juga menarik ditaruh di luar ruang. 


Mirip rotan alami
Nah untuk mengatasi kendala tersebut makanya lahirlah apa yang di sebut dengan rotan sinteisis.,tampilan rotan sintesis  mirip sekali dengan rotan alam. Bentuknya berupa helaian terbuat dari bahan sejenis plastik yang disebut polyseli. Bahan ini kemudian dianyam seperti menganyam helaian rotan asli menjadi berbagai perabot seperti meja, kursi sampai sofabed sesuai desain yang diinginkan.
Ada tiga jenis helaian rotan sintetis: 1.Polystrap bentuknya pipih dan agak lebar  2.Polycore yang agak bulat, 3 Polypeel setengah bulat atau semibulat. Dengan bentuk seperti itu tampilan perabot bisa dibuat lebih unik dan menarik.
 Ukuran helai juga beragam, mulai dari 2 – 12 mm. Penganyaman bisa secara manual (dengan tangan) atau dengan mesin. Untuk kursi model flat, penganyaman pakai mesin, sedangkan yang banyak lekukan dikerjakan dengan tangan.
Bentuknya seperti bilah-bilah rotan. Panjangnya dalam satu gulungan bisa puluhan meter. Memiliki banyak pilihan tekstur, warna, dan bentuk. Material ini kini semakin diminati di Eropa dan Amerika, sebagai bahan yang sudah masuk ke dalam kategori ”Green”.

Rotan sintetis 100% berbahan High Dencity Polyethylene (HDPE), yang 100% bisa di daur ulang dan tak beracun. Bahan ini tidak memiliki pelembut seperti PVC, sehingga memenuhi standar ISO 9001-2000. Dijual perkilo, (1kg (tipe tertentu) memiliki panjang hingga puluhan meter), rotan sintetis bisa digunakan untuk membuat set kursi dan meja. 


Untuk menggunakan rotan sintetis, diperlukan penganyam-penganyam yang biasa mengolah rotan sintetis ini menjadi furnitur yang layak jual. Sebelum dianyam, kerangka furnitur dibuat terlebih dahulu dari bahan anti karat, seperti alumunium atau logam lain yang tahan cuaca. 

Sebagai produk yang sebenarnya bukan tergolong baru. rotan sintetis telah diminati banyak desainer produk. Bahkan desainer kelas dunia seperti Joe Ruggiero dan Michael Young mendesain beberapa jenis produk rotan sintetis. Produk ini masuk ke dalam kategori all-weather wicker , yaitu bisa tahan pada pcuaca yang ekstrim, seperti dalam kondisi udara lembap, panas, hujan, dan salju. 

Olehkarena sifatnya, rotan sintetis tak hanya digunakan untuk bahan pelapis furnitur kursi dan meja. Ia juga dapat dikembangkan untuk membuat produk seperti aksesori rumah, bahkan tas. Realita saat ini memang menunjukkan kecenderungan itu. Setiap produk mentah, tidak hanya dipakai untuk tujuan awalnya, namun juga mulai dikembangkan untuk fungsi-fungsi lain yang mungkin belum sempat terpikirkan ketika produk itu dilahirkan.


Kaya warna dan mudah perawatannya
Model anyaman bisa sama dengan rotan asli. Misalnya, anyaman tradisional 2-2, 3-3, dan anyaman moderen seperti daun bersilang yang banyak digemari. .
Pilihan warna rotan sintetis juga lebih banyak, mulai dari gelap sampai terang menyala.
Strukturnya biasanya dikombinasi dengan material lain seperti kayu jati, metal, dan stainless steel. Material ini diaplikasikan untuk kaki meja, kursi, atau sofabed. .
Sejauh ini perabot dari rotan sintetis lebih banyak dipasarkan ke luar negeri sesuai dengan pesanan. Karena terbuat dari plastik, perawatannya juga lebih mudah. Cukup dilap dengan air basah lalu keringkan dengan lap kering.*
                                                                                       *  (dirangkum dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar